Meraih Keberkahan Amal



Bismillahirrahmanirrahim

MERAIH KEBERKAHAN AMAL

Bila suatu amal diberkahi, maka bisa saja pahalanya terus mengalir dan membesar berlipat-lipat dibanding amal orang lain yang sama jenis dan statusnya. Ada banyak contoh amal seperti ini. Mari kita sitir salah satunya.


Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani menghabiskan waktu seperempat abad --- bahkan lebih --- untuk menyusun karya agungnya, "Fat-hul Baariy Syarh Shahih al-Bukhari". Beliau mulai menyusunnya pada awal tahun 817 H (usia 44 tahun), dan selesai pada awal Rajab 842 H. Ini tidak termasuk bahan-bahan tambahan yang beliau susulkan setelah itu, dan baru benar-benar tuntas menjelang wafatnya (852 H).

Beliau menyusun karya ini dengan disertai diskusi-diskusi ilmiah yang padat. Dalam 5 tahun pertama, beliau mendiktekan seluruh draft materi utama kitab ini, dan dibukukukan. Lalu, sekumpulan pelajar dan murid-murid terbaik beliau mulai mengkritisi dan menelitinya. Selama tahap ini, beliau mencatat sendiri beragam kritik dan tambahan yang muncul, bagian demi bagian. Maka, setiap bagian darinya baru dianggap sempurna setelah diperiksa, didiskusikan, dan diverifikasi dengan seksama. Proses ini berlangsung dalam kurun waktu 20 tahun. [Sebagai gambaran, salah satu edisi modern kitab ini dicetak Maktabah Salafiyyah Kairo dalam 13 jilid, yang mana masing-masing memuat antara 420-780 halaman].

Begitu kitab syarah (penjelasan hadits) ini rampung, beliau pun menggelar perayaan besar pada hari Sabtu tanggal 8 Sya'ban 842 H. Bagian terakhir dari kitab ini dibacakan pada saat itu, yang dihadiri oleh para ulama' besar, tokoh-tokoh masyarakat, para pelajar, dan kaum muslimin umumnya. Al-Biqa'iy (salah satu murid beliau) menceritakan bahwa para pedagang di pasar-pasar, baik pria maupun wanita, juga keluar ikut menyaksikan perayaan tsb. Al-Biqa'iy berkata, "Sampai-sampai saya mengira tidak ada satu pun orang dewasa di Kairo saat itu yang tidak ikut menghadirinya."

Itu adalah perayaan langka yang belum pernah terjadi di Kairo. Sangat banyak syair-syair sanjungan kepada Ibnu Hajar dan "Fat-hul Baariy" yang diciptakan serta diungkapkan dalam perayaan itu. Naskah asli "Fat-hul Baariy" kemudian dilelang dan laku senilai 300 dinar (sekitar 588,6 juta rupiah, dengan kurs saat ini).

Begitulah berkah dari suatu amal itu diraih; melalui kerja keras, kesungguhan, melibatkan para ahli, dan diakhiri dengan bersyukur atas taufiq dan ma'unah-Nya. "Fat-hul Baariy" diakui sebagai penjelasan atas Shahih al-Bukhari yang paling otoritatif; sebuah ensiklopedi ilmiah yang memuat tafsir, hadis, fiqh, akidah, sejarah, kritik sanad dan matan, dsb; yang tetap dirujuk orang ratusan tahun sepeninggal penyusunnya. Itu pulalah tabungan amal jariyah beliau selama dunia masih ada. Jangan tanya seberapa besar pahala yang terkumpul. Subhanallah!

Pertanyaannya, amal apakah yang saat ini kita garap dan kita ingin memperoleh keberkahan abadi darinya?

Wallahu a'lam.

(*) bahan utama dinukil dari: "Nawadir asy-Syawarid", h. 110, karya Muhammad Khair Ramadhan Yusuf (Maktab Islami/Dar Ibn Hazm, Beirut, 1420 H). Aslinya dari "Manhaj al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani fil 'Aqidah min Khilali Kitabihi Fat-hil Baariy", h. 102-103, tesis master di Jami'ah Islamiyah Madinah, 1416 H atas nama Muhammad Ishaq Kandu.
(*) Jum'at, 21 Shafar 1437 H.