Lima sifat ulama' akhirat




Bismillahirrahmanirrahim

Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali berkata:

“Ada dikatakan: lima akhlak yang merupakan ciri-ciri ulama’ akhirat, yang disimpulkan dari lima ayat Kitabullah, yaitu khasyyah, khusyu’, tawadhu’, husnul khuluq, dan lebih mengutamakan akhirat dibanding dunia – yakni: zuhud.

Adapun akhlak khasyyah (merasa takut kepada Allah), diambil dari firman Allah, “...sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ‘ulama’...” (Qs. Fathir: 28).

Adapun akhlak khusyu’ (tenang dan tunduk kepada Allah), diambil dari firman Allah, “…sedang mereka khusyu’ kepada Allah dan tidak menukarkan ayat-ayat-Nya dengan harga yang sedikit…” (Qs. Ali 'Imran: 199).

Adapun akhlak tawadhu’ (rendah hati dan tidak sombong), diambil dari firman Allah, “…dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.” (Qs. al-Hijr: 88, senada juga Qs. asy-Syu’ara’: 215).

Adapun husnul khuluq (berakhlak baik), diambil dari firman Allah, “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka…” (Qs. Ali 'Imran: 159).

Adapun akhlak zuhud (lebih mengutamakan akhirat dibanding dunia), diambil dari firman Allah, “Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu! Pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih…” (Qs. al-Qashash: 80).

Saudaraku, jika kita termasuk dalam barisan orang berilmu, mari merenung sesaat dan memeriksa diri sendiri, sudah adakah sifat-sifat tersebut dalam diri jita?

[*] Dinukil dari kitab Ihya’ ‘Ulumiddin, I/77.