Hatiku hampir terbang karenanya

 

Bismillahirrahmanirrahim
 
Ini adalah kisah tentang pengaruh Al-Qur’an ke dalam hati, dan bagaimana ia membangkitkan keimanan di dalam jiwa-jiwa yang tandus oleh panjangnya kemarau kemusyrikan; sebagaimana tetes-tetes air hujan yang menghidupkan kembali bumi setelah matinya. Imam al-Bukhari menuturkan kisah ini dalam Shahih-nya.

Setelah Perang Badar berakhir, dan banyak sekali pembesar Quraisy yang ditawan di Madinah, Jubair bin Muth’im – saat itu masih musyrik – datang menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membicarakan nasib mereka. Ketika itu, Rasulullah sengaja menempatkan para utusan yang datang dari luar Madinah di masjid, dengan harapan mereka melihat kaum muslimin dan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga terketuk hatinya. Begitu pula dengan Jubair, yang kebetulan baru tiba di Madinah ketika Rasulullah sedang memimpin shalat Maghrib.

Jubair berkisah, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surah ath-Thur dalam sholat Maghrib. Tatkala beliau sampai ayat ini:

( أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَىْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ * أَمْ خَلَقُوا السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بَلْ لاَ يُوقِنُونَ * أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُسَيْطِرُونَ )

…hatiku hampir terbang karenanya. Itulah awal mula merasuknya Islam ke dalam hatiku.”

Bagaimana dengan kita?


[*] Silakan lihat: Shahih al-Bukhari, no. 765, 3050, 4023, 4854. Ayat yang disinggung oleh Jubair bin Muth’im adalah ayat 35-37, yang artinya: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu, atau merekakah yang berkuasa?” Riwayat mencatat, Jubair baru masuk Islam setelah Penaklukan Makkah.