Bismillahirrahmanirrahim
Seseorang
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu
berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh kami dahulunya adalah penganut jahiliyah
dan penyembah berhala. Kami juga pernah membunuh anak-anak. Dulu, saya memiliki
seorang anak perempuan. Ketika ia telah bisa memahami pembicaraan, ia sangat
gembira jika saya memanggilnya. Pada suatu hari, saya memanggilnya dan ia
mengikuti saya. Saya pun terus berjalan hingga sampai di sebuah sumur milik
keluarga saya yang tidak begitu jauh jaraknya. Saya pun meraih tangannya dan
saya lemparkan ia ke dalam sumur itu. Dan, hal terakhir yang masih saya ingat
dari anak itu adalah jeritannya: ‘Ayah! Ayah!’”
Maka, Rasulullah pun menangis sampai membanjir
air mata beliau. Ada seseorang dari majlis itu yang berkata kepadanya, “Engkau
telah membuat Rasulullah bersedih!” Ia juga berkata kepadanya, “Cukup, jangan kauteruskan lagi! Beliau
hanya (pantas) ditanyai hal-hal yang penting.”
Kemudian, Rasulullah bersabda kepadanya, “Ulangi lagi
ceritamu untukku!” Maka, ia pun mengulanginya kembali, sehingga beliau pun menangis
dan air matanya banjir membasahi jenggot beliau. Beliau kemudian bersabda
kepadanya, “Sungguh Allah telah menggugurkan apa saja yang mereka perbuat di
zaman jahiliyah. Maka, mulailah amalmu dari lembaran baru!”
(*) Dinukil dari Sunan Darimi, no. 2, bersumber dari al-Wadhin. Para perawinya tsiqah, namun riwayat ini mursal, dan
hanya Imam ad-Darimi yang mengutipnya.