Bismillahirrahmanirrahim
Suatu kali, Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu 'anhu masuk masjid. Ternyata,
disana ada seorang laki-laki yang sedang mengerjakan shalat di dekat Pintu
Kindah, tetapi dia tidak sempurna ruku’ dan sujudnya.
Ketika orang itu telah menyelesaikan shalatnya, Hudzaifah
bertanya kepadanya, “Sejak kapan shalatmu seperti ini?” Dia menjawab, “Sejak 40
tahun lalu.” Hudzaifah pun berkata, “Jadi, engkau tidak shalat selama 40 tahun!
Seandainya engkau meninggal dan shalatmu seperti ini, sungguh engkau meninggal dalam
keadaan tidak berada diatas fithrah yang dibangun oleh Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.” Lalu, Hudzaifah pun mulai mengajari orang itu (bagaimana
shalat yang sempurna).
Beliau kemudian berkata, “Sungguh, seseorang itu boleh
saja meringankan shalatnya, namun sungguh dia tetap harus menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.”
(*) Riwayat an-Nasa’i, no. 1312; Ahmad,
no. 23306; ‘Abdurrazzaq no. 3732-3733;
ath-Thabrani dalam al-Ausath no. 1718; semuanya bersumber dari Zaid bin Wahb. Sanad
riwayat an-Nasa’i dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani, sedangkan sanad
Ahmad dinilai shahih ‘ala syarthi asy-syaikhaini oleh Syaikh Syu’aib
al-Arna’uth. Redaksi diatas diterjemahkan dari riwayat Ahmad.