Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz – semoga
Allah merahmatinya – wafat dengan meninggalkan sebelas orang anak.
Masing-masing dari mereka menerima warisan sebesar satu seperempat dinar.
Menjelang wafat, beliau berkata kepada mereka, “Wahai anakku, aku tidak
mempunyai harta sehingga aku bisa mewasiatkannya.” Sementara itu, khalifah
Hisyam bin ‘Abdul Malik wafat dengan meninggalkan sebelas orang anak juga, dan
masing-masing menerima warisan sebesar satu juta dinar.
Adapun anak-anak ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz,
maka tidak satu pun yang terlihat kecuali dalam keadaan berkecukupan. Salah
seorang dari mereka bahkan pernah menyiapkan seratus ribu orang pejuang diatas
seratus ribu kuda di jalan Allah, dari hartanya sendiri. Sedangkan anak-anak
Hisyam bin ‘Abdul Malik, maka tidak seorang pun terlihat kecuali dalam keadaan
melarat.
[Sekeping uang dinar setara dengan 4,25 gram emas 22 karat, dan saat ini (Okt. 2011) nilainya setara 2,24
juta rupiah lebih per keping].
(*) dari Alfu Qishshatin wa Qishshah, hal. 7, kisah no. 3, karya Hani al-Hajj.